RealisasiJalan Tol Medan - Berastagi Dinilai Mendesak, Masyarakat Aksi di DPRD Sumut August 27, 2019 tobasatu.com, Medan | Massa tergabung dalam Forum Masyarakat Nasional (Formanas) menggelar aksi unjukrasa di Gedung DPRD Sumut, Selasa (27/8/2019), mendesak agar pemerintah segera merealisasikan pembangunan jalan tol Medan - Berastagi. Halini dikatakan Terkelin Brahmana, SH, Kamis (31/01) 2019 pukul 10.00 WIB diruang kerjanya saat menandatangani surat usul ke II yang ditujukan kepada Kementrian PUPR, terkait usul pembangunan jalan Tol Medan Berastagi. Urgennya pembangunan tol ini sesuai usul surat pertama tanggal 15 Nopember 2018, mengingat karena akses jalan utama dari ProyekJalan Tol Medan Ditunda. (Foto: Okezone.com) MEDAN - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, terpaksa menunda pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol dalam kota (Medan Intra Urban Toll Road/MIUTR). Penundaan sebagai dampak dari Pandemi Covid-19 yang belum usai. "Tetap akan jalan, hanya kita tunda dulu sementara," sebut Edy saat menjawab MEDAN Wacana pembangunan Jalan Tol Medan-Brastagi masih dalam proses pengkajian oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dengan Pemerintah Pusat. Pengkajian itu dilakukan untuk mengukur jumlah volume kendaraan yang melintas setiap harinya di Jalur itu. Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi, menyampaikan saat ini, pihaknya masih melakukan kajian untuk . Medan, Gubernur Sumatera Utara Gubsu Edy Rahmayadi mengatakan, rencana pembangunan Jalan Tol Medan-Brastagi dalam waktu dekat akan dimatangkan. “Ini dalam proses kalau Jalan Tol Medan-Brastagi,” kata Edy, Rabu 27/10/21. Diterangkannya, saat ini rencana pembangunan tersebut dalam tahap penghitungan jumlah kendaraan yang masuk, dan tarif yang akan ditetapkan nantinya. Hal-hal ini masih dalam tahap sinkronisasi. Edy mengatakan, dalam waktu dekat, dia akan menggelar rapat untuk mematangkan rencana pembangunan ruas tol ini. “Besok atau lusa akan datang orangnya, saya akan rapat dan mengkaji itu,” jelasnya. Baca JugaKetua DPRD Sumut Minta Gubsu Segera Realisasikan Pembangunan Jalan Tol Medan-Brastagi Rencana pembangunan ruas tol Medan-Brastagi sebelumnya disampaikan Gubernur Edy dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Pemprov Sumut yang berlangsung di Hotel Santika Medan, Kamis 8/4/21. “Tolnya itu jalan layang. Itu proses,” sebut Edy. Lantaran akan melintasi hutan lindung, maka terlebih dahulu dibutuhkan persetujuan perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. “Jadi butuh proses perizinan. Jadi Jalan Tol yang bisa tembus ke Brastagi,” sebutnya, seraya menambahkan Jalan Tol Medan-Brastagi akan dilengkapi dengan Light Rail Transit LRT. Baca JugaJalan Tol Medan-Binjai Seksi I Resmi Difungsikan Diharapkan, pembangunan proyek tersebut mulai dapat dilaksanakan pada tahun 2022 mendatang. Menurut Edy, ada tiga alasan mengapa Pemprov Sumut berminat membangun Jalan Tol Medan-Brastagi. “Kenapa saya berbicara Brastagi? Karena Brastagi itu, pertama, daerah pertanian. Kedua, pariwisata dan ketiga peternakan. Dengan kondisi udara dan tanah seperti itu, peternakan ini akan menjanjikan,” ungkapnya. Rencana pembangunan ini pun mendapat sambutan positif dari DPRD Sumut.iskandar/hm10 MEDAN— Pemerintah mulai melakukan uji kelayakan atau feasibility study rencana proyek pembangunan jalan tol Medan-Berastagi. Uji kelayakan ditargetkan selesai pada Januari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II Medan Selamat Rasidi mengatakan,guna mengakomodir permintaan masyarakat, pemerintah mulai melakukan studi kelayakan pembangunan jalan tol Medan- Berastagi. Pasalnya, setiap kegiatan atau proyek yang memiliki nilai besar membutuhkan sebuah studi untuk mengukur nilai ekonomi proyek tersebut.“Apabila feasible layak bangun, maka nanti akan masuk tahapan Detail Engineering Design DED.Itu dibuat 10-20 alternatif. Ini nanti larinya ke arah penetapan lokasi yang akan dilakukan oleh kepala daerah,” jelasnya ditemui di Universitas Sumatra Utara Kamis 17/6/2019.Setelah itu, lanjutnya, perlu ada perlu ada izin dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup KLH, supaya tidak merusak daerah-daerah seperti taman margasatwa atau lingkungan tersebut. Adapun proyek dikatakan layak untuk dibangun apabila memiliki rasio atau internal rate of return IRR sekitar 12 persen. Artinya, apabila nanti jalan lama dibandingkan dengan yang baru terdapat 12 persen nilainya. Sementara aat ini, rasio yang dimiliki masih sekitar 5 persen-6 lahan perbukitan di Berastagi menjadi salah satu kendala berat. Untuk membangun tol di daerah tersebut, lanjutnya, paling tidak membutuhkan dana sekitar Rp200 miliar perkilometer, itu pun di luar biaya lahan. Jadi misalnya panjang tol 40 kilometer, maka total dana yang dibutuhkan lebih dari Rp8 triliun. “Dana ini cukup besar, bukan pemerintah tidak mau [bangun]. Itu makanya diperlukan FS yang teliti. pemerintah pusat melalui kementerian PUPR sedang buat FS,” mengandalkan dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR tidak akan mencukupi untuk pembangunan jalan tol Medan-Berastagi, mengingat dana PUPR juga difokuskan untuk pembangunan di ibu kota selanjutnya dibutuhkan tambahan investor. “Supaya 2/3 dari investor, 1/3 dari pemerintah,” katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini jalan tol - Pemerintah Provinsi Pemprov Sumatera Utara Sumut berencanan membangung jalan tol yang menghubungkan Kota Medan dengan wilayah Berastagi. Kabarnya, jalan tol Medan-Berastagi akan dilengkapi jalur khusus Light Rail Transit LRT yang ditempatkan di bagian tengah jalan tol. Wacana tersebut disampaikan secara langsung oleh Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi saat menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Pemprov Sumut yang digelar di Holet Santika, Medan pada Kamis 08/04/2021. "Jalan tolnya itu dibangung dengan konstruksi jalan layang," ungkap Edy, dikutip dari Baca Juga Pembebasan Lahan Terdampak Proyek Jalan Tol Cisumdawu Terus Dipercepat, Pengerjaannya Sudah Sampai Mana? Edy melanjutkan, Pemprov Sumutv juga nantinya perlu mengurus perizinan terlebih dahulu ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, lantaran konstruksi jalan tol Medan-Berastagi direncanakan melintasi hutan lindung. "Jadi perlu diurus proses perizinannya. Sehingga jalan tol bisa tembus ke Berastagi dari Medan," lanjutnya. Ia berharap wacana pembangunan jalan tol Medan-Berastagi bisa mendapat dukungan penuh dari DPRD Sumut. Mengingat wilayah Berastagi punya potensi lebih yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung roda perekonomian Sumut. Baca Juga Proyek Tol Semarang-Demak Masih 'Mengambang' di Tengah Tambak, Warga Ramai-ramai Mengadu ke DPRD Jawa Tengah "Karena Berastagi itu daerah pertanian dan peternakan serta kawasan pariwisata. Dengan kondisi udara dan tanah yang mendukung, sektor peternakan di wilayah Beradtagi akan menjanjikan," ungkap Edy. Proyek pembangunan jalan tol Medan-Berastagi rencananya bisa mulai dikerjakan pada 2022 mendatang. Artikel ini telah tayang di dengan judul Pemprov Sumut Berencana Bangun Tol Layang Medan-Berastagi Tahun 2022. Kompas TV regional berita daerah Selasa, 30 November 2021 1904 WIB MEDAN, - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan membangun jalur alternatif yang menghubungkan Kota Medan dan Berastagi di Kabupaten Karo. Pembangunan jalan alternatif ini dinilai cukup mendesak karena Jalan Jamin Ginting yang selama ini menghubungkan Medan dengan Kabupaten Karo rawan longsor. Selain menyebabkan kemacetan lau lintas, tak jarang longsor juga menyebabkan korban meninggal dunia. Pemerintah Provinsi Sumatra Utara melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi mulai tahun depan akan fokus dalam perbaikan dan pembukan jalur alternatif yang disebut dengan jalur Tanduk Benua - Sembaikan Dua. Jalur ini dinilai akan jauh lebih aman dari kemungkinan longsor. Namun dengan jarak yang lebih jauh dibandingkan jalan utama saat ini. Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Bambang Pardede mengatakan rencana pembukaan jalur alternatif ini telah dirancang sejak tahun 2011, dan pada tahun depan akan dimulai pengerjaan jalan sepanjang 13 km. Bambang mengungkapkan pembangunan terkendala pada jalur yang belum dapat ditembus, sebab akan melintasi kawasan hutan suaka alam yang merupakan bagian Kawasan Ekosistem Leuseur. * berastagi karo jaluralternatif sumaterautara sumut medan beritamedan beritadaerah Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA

jalan tol medan berastagi